Postingan

KONSERVASI ARSITEKTUR MUSEUM BAHARI

Gambar
Sejarah Museum Bahari Para penjaajah datang ke Indonesia salah satunya adalah untuk mengambil hasil rempah-rempah yang dihasilkan dari Indonesia (sebagai negara yang menghasilkan rempah-rempah terbesar). Sebelum akhirnya rempah-rempah tersebut diimport atau diekspor ke mancanegara, rempah-rempah di simpan di dalam suatu tempat/gudang penyimpanan. Gudang penyimpanan terletak pada daerah yang dekat dengan pelabuhan hal ini untuk memudahkan akses penyimpanan. Museum Bahari adalah bangunan yang dialihfungsikan dari gudang penyimpanan rempah-rempah peninggalan zaman penjajah dan dijadikan bangunan museum yang berisi dengan barang-barang bersifat kelautan. Gedung Museum Bahari semula adalah gudang yang berfungsi untuk menyimpan, memilih dan mengepak hasil bumi, seperti rempah-rempah yang merupakan komoditi utama VOC yang sangat laris di pasaran Eropa. VOC membangun gedung ini secara bertahap sejak 1652 hingga 1759. Tepatnya di jalan Pasar Ikan Jakarta Utara, menghadap Teluk Jakarta. Di

Kritik Impresionis

Gambar
Kritik Impresionis (Imppressionis Criticism) (Kritik dipakai sebagai alat untuk melahirkan karya seni baru). Kritik ini menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya seninya. Kritik impresionis dapat berbentuk : · Verbal discourse (narasi verbal puisi atau prosa). · Caligramme (paduan kata) · Painting (lukisan) · Photo image (imagi foto) · Modification of building (Modifikasi bangunan) · Cartoon (menampilakan gambar bangunan dengan cara yang lebih menyenangkan). Contoh : Kritik impressionis menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya keseniannya. BAKRIE TOWER  Bakrie Tower adalah gedung perkantoran 47 lantai yang PT Bakrie Swasakti Utama (BSU), perusahaan yang berdiri di bawah naungan PT Bakrieland Development. Beralamat di Kompleks Epicentrum, Jl. HR. Rasuna Said, RT 2/ RW 5, Karet Kuningan, Setiabud i, Jakarta Selatan, gedung ini pertama kali dibangun pada 2006 dan mulai beroperasi pada 2009. Berada di area Rasuna Ep

Kritik Typikal

Gambar
Menara Pinisi (Gedung Pusat Pelayanan Akademik UNM) Gedung Pusat Pelayanan Akademik Universitas Negeri Makassar. Gedung ini memiliki 17 lantai. Tim desain: yu sing, benyamin k narkan, eguh murthi pramono, iwan gunawan. Gedung ini memiliki ketinggian 97,50 meter, masing-masing lantai pada bangunan ini memiliki tinggi 3,5 meter sudah merupakan standart tinggi minimal suatu ruangan. KONSEP DESAIN Konsep Desain mengusung lokalitas bangunan tradisonal setempat. Di ambil dari kekayaan budaya Makssar dan nilai nilai filosofi arsitektur trasisional yang di kombinasi dengan arsitektur masa kini. Konsep dasar bangunan ini sebagai berikut : Gedung Pusat Pelayanan Akademik UNM didesain sebagai ikon baru bagi UNM, kota Makassar, dan sekaligus Sulawesi Selatan. Eksplorasi desain GPPA UNM mengutamakan pada pendalaman kearifan lokal sebagai sumber inspirasi, yaitu makna Logo UNM, Rumah Tradisional Makassar, falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan (Sulapa Eppa / empat

Kritik Interpretatif

Gambar
PENGERTIAN KRITIK INTERPRETATIF Kritik Interpretif (Interpretive Criticism) yang berarti adalah sebuah kritik yang menafsirkan namun tidak menilai secara judgemental, Kritikus pada jenis ini dipandang sebagai pengamat yang professional. Bentuk kritik cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi pandangan orang lain agar sejalan dengan pandangan kritikus tersebut. Dalam penyajiannya menampilkan sesuatu yang baru atau memandang sesuatu bangunan dari sudut pandang lain. 3 metode kritik interpretatif : A. Kritik Evokatif (Evocative) (Kritik yang membangkitkan rasa) Menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada suatu bangunan. Sehingga kritik ini tidak mengungkap suatu objek itu benar atau salah melainkan pengungkapan pengalaman perasaan akan ruang. Metode ini bisa disampaikan dalam bentuk naratif (tulisan) dan fotografis (gambar). B. Kritik Advokatif (Advocatory) (Kritik yang membela, memposisikan diri seolah-olah kita adalah arsitek tersebut.) Kritik